Header Ads

test

Kebakaran gedung tinggi di Bangladesh: Pintu darurat terkunci, 25 orang tewas

Petugas pemadam kebakaran berupaya mengevakuasi sejumlah orang yang masih terjebak di gedung tinggi yang terbakar di ibu kota Bangladesh, Dhaka

Para korban kebakaran sebuah gedung tinggi di ibu kota Bangladesh, Dhaka, pada Kamis (28/3) lalu kemungkinan terjebak karena pintu darurat gedung itu terkunci, menurut kepolisian.

Setidaknya 25 orang tewas dan 70 lainnya terluka dalam peristiwa kebakaran itu. Di antara ke-25 korban tewas, enam orang di antara mereka terjun dari gedung tinggi tersebut.

Shajahan Shikdar, dari dinas pemadam kebakaran Dhaka, menyatakan kepada BBC Bengali bahwa hanya sedikit perlengkapan keamanan kebakaran di dalam gedung itu.

Belum diketahui pasti penyebab kebakaran di gedung yang terletak di distrik komersial Banani itu. Pemerintah telah meminta dilakukan penyelidikan atas kasus tersebut.


Bagaimana kejadiannya?

Api mulai menyala sekitar pukul 12.50 siang waktu setempat (13.50 WIB), dan dengan cepat melalap gedung bertingkat tinggi itu dan menjebak banyak orang di dalamnya.

Banyak di antara mereka diduga terjebak di lantai-lantai atas lokasi awal munculnya api.

"Sistem keamanan kebakaran gedung ini buruk," kata Shikdar kepada BBC News. "Hanya terdapat tangga baja sempit selebar sekitar 60 sentimeter sebagai jalur evakuasi, namun pintu menuju tangga tersebut terkunci di beberapa lantai berbeda.

"Hal ini membuat banyak orang di gedung itu tak bisa menggunakannya untuk melarikan diri dari kebakaran."
Aparat menyatakan beberapa pintu darurat terkunci di gedung FR Tower, menyebabkan orang-orang terjebak di dalam gedung

Menurut surat kabar Bangladesh, the Daily Star, kebakaran itu ditangani oleh 22 unit pemadam kebakaran, yang kemudian mendapat bantuan dari pasukan tentara.

Helikopter militer tampak menjatuhkan air di atas gedung tersebut, dan menyelamatkan orang-orang dari area atap.

Api pada akhirnya berhasil dipadamkan sekitar pukul 16.45 waktu setempat, setelah upaya pemadaman selama hampir empat jam.

'Akan ada banyak pertanyaan'

Analisa Anbarasan Ethirajan, Editor Regional BBC Asia Selatan

Ibu kota Bangladesh, Dhaka, adalah kota dengan banyak gedung komersial dan gedung pemukiman bertingkat tinggi - tetapi berapa banyak dari gedung-gedung tersebut yang mematuhi peraturan pemerintah terkait pembangunan gedung tinggi merupakan sebuah pertanyaan besar.

Bukan hal yang aneh untuk menemukan pintu darurat terkunci atau bahkan benda-benda bekas seperti mebel perkantoran dan sampah jenis lainnya teronggok di dekat pintu evakuasi kebakaran. Di beberapa tempat, tangga evakuasi kebakaran sangatlah sempit sehingga sangat sulit untuk menuruninya bahkan dengan penerangan yang baik.

Beberapa gedung juga tidak mengadakan latihan evakuasi kebakaran atau membuat program kesadaran terhadap bahaya kebakaran bagi para penghuninya. Di beberapa gedung, tangga baja di luar gedung digunakan sebagai jalur evakuasi kebakaran, dan saya pernah melihatnya, khususnya, di beberapa pabrik pakaian di luar kota Dhaka.

Dalam insiden terakhir, pejabat pemadam kebakaran menyatakan bahkan tangga-tangga baja tersebut juga terkunci. Tim penyelamat juga menemukan bahwa tak terdapat perlengkapan penyiram air untuk kebakaran di dalam gedung tinggi tersebut.

Belum diketahui apa yang menyebabkan api berkobar. Pemerintah menyatakan bahwa pemilik gedung tersebut akan diproses hukum.

Namun akan muncul banyak pertanyaan, bagaimana mungkin sebuah bangunan komersial tanpa perlengkapan pemadaman kebakaran yang mencukupi dapat beroperasi selama bertahun-tahun.



Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.