Header Ads

test

Ritual Setan Mafia Narkoba Meksiko agar Kebal Peluru


Kelompok kartel narkoba di Meksiko disebut polisi menggunakan "altar Setan" untuk ritual agar para mafia tersebut kebal terhadap peluru. Laporan itu muncul setelah polisi menemukan altar menyeramkan di Tepito, Mexico City, yang berisi lebih dari 40 tengkorak dan janin dalam toples di bawah simbol Setan.

Polisi menemukan "altar Setan" tersebut selama penggerebekan pada Selasa pekan lalu di mana 31 orang tersangka ditangkap karena diduga sebagai anggota Kartel La Union Tepito.

Altar itu, menurut laporan polisi, dibuat dengan simbol tokoh-tokoh yang merujuk pada iblis, serta topeng dan stoples lumpur yang berisi sisa-sisa janin manusia.

Polisi juga menemukan tengkorak berlumuran darah di altar menyeramkan itu.

Seorang penduduk setempat mengklaim bahwa anggota kartel narkoba melakukan ritual Setan setiap tiga hari agar menjadi kebal terhadap peluru.

Di lokasi penggerebekan polisi terdapat bangunan dengan mezbah di sebelah kanan. Di mezbah tersebut ada dinding yang dicat penuh simbol termasuk piramida dengan tangan di atasnya, benda langit dan kepala seekor kambing dengan heksagram di antara tanduknya. Foto-foto dari "altar Setan" itu telah dipublikasikan media lokal, Senin (28/10/2019).

Pihak berwenang sedang menyelidiki temuan itu untuk mengetahui berapa banyak korban yang dibunuh di tempat tersebut dan siapa para korbannya serta di mana saja sisa tubuh para korban.

Kantor Jaksa Agaung melalui seorang juru bicara mengatakan bahwa pihak berwenang masih menyelidiki asal-usul sekitar 42 tengkorak tersebut.

Menurut kantor tersebut, penyelidik juga menemukan pisau, 40 tulang rahang, janin, dan 30 kaki maupun tulang lengan di lokasi penggerebakan. Kantor Jaksa Agung masih mencoba memastikan apakah janin yang ditemukan itu janin manusia atau bukan.

Tepito, yang berlokasi di utara pusat ibu kota, telah lama dikenal sebagai sarang aktivitas komersial terlarang.

Dari 31 tersangka kartel narkoba yang ditangkap sebagian besar telah dibebaskan oleh hakim setempat. Langkah hakim itu dianggap sebagai sebuah kemunduran bagi pemerintah yang telah berjuang untuk mengatasi kekerasan geng narkoba.

Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengakui adanya pembebasan yang mengejutkan itu, namun meminta publik tak terburu-buru menyimpulkan.

Dalam penggerebekan, polisi menyita dua laboratorium yang digunakan untuk memproduksi obat-obatan sintetis, 50 kg (110 pon) bahan kimia, lebih dari dua ton ganja dan 20 kg kokain. Selain itu, sejumlah uang, peluncur roket dan granat juga disita.

Presiden Obrador dalam konferensi pers regulernya pada Jumat pagi pekan lalu mengatakan pembebasan tak terduga para tersangka kriminal akan diselidiki. Namun, dia memperingatkan agar tidak terburu-buru menghakimi seseorang.

"Di sini yang penting adalah untuk melihat apa argumen yang digunakan untuk membebaskan orang-orang tersebut," kata pemimpin kubu saya kiri yang mulai menjabat Desember lalu tersebut.

"Jangan terburu-buru. Jika seseorang bertindak tidak semestinya, secara ilegal, jika ada korupsi, kami akan mengutuknya," katanya lagi.


Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.